Kenampakan sosial negara tetangga Indonesia dipengaruhi kenampakan alam tiap-tiap negara. Hal ini menyebabkan kenampakan sosial masyarakatnya beragam. Keragaman ini bisa dilihat dari suku bangsa, tradisi, maupun budaya tiap-tiap negara. Masyarakatnya terbentuk melalui hubungan sosial antarsuku bangsa dengan latar belakang budaya, etnis, dan agama berbeda. Akan tetapi, perbedaan tersebut menjadi dasar terciptanya hubungan yang harmonis di kawasan Asia Tenggara.
Kenampakan Sosial
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan. Dengan bentuk ini, Indonesia memiliki ribuan pulau yang tersebar hingga penjuru tanah air. Adanya ribuan pulau menjadikan Indonesia dihuni berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki tradisi yang merupakan warisan leluhur. Dalam kehidupan sehari-hari, tradisi tersebut dijadikan pijakan sebagian masyarakat. Meskipun berbeda tradisi, masyarakat menginginkan terciptanya rasa persatuan.
Tabel Suku Bangsa di Asia Tenggara
Ribuan pulau di Indonesia menyebabkan persebaran penduduk tidak merata. Persebaran penduduk terpusat di beberapa pulau di tanah air. Wilayah yang terpadat penduduknya adalah Pulau Jawa. Selain itu, juga menyebabkan munculnya keragaman sosial dalam masyarakat. Misalnya dalam hal pekerjaan. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor pertanian. Mereka bekerja di lahan sawah, kebun, dan ladang. Ada juga masyarakat yang bekerja sebagai pegawai, nelayan, dan pedagang.
Penduduk asli di kawasan Asia Tenggara berkulit gelap dan berbadan kecil. Penduduk ini bisa dijumpai di Filipina, Indonesia, dan Malaysia. Sekitar 2.500 tahun sebelum Masehi terjadi perpindahan penduduk secara besar-besaran di Asia Tenggara. Mereka adalah orang Melayu atau Indonesia. Mayoritas penduduk Filipina dan Indonesia merupakan keturunan mereka.
Dalam hal agama, penduduk di tiap-tiap negara juga berbeda. Penduduk Thailand, Kampuchea, Laos, Myanmar, dan Vietnam beragama Buddha. Sebagian besar penduduk Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam beragama Islam. Sebagian besar penduduk Filipina beragama Kristen. Sementara itu, orang Cina di kawasan Asia Tenggara memiliki berbagai bentuk kepercayaan, seperti Buddha, taoisme, Konghucu, Kristen, pemujaan leluhur, pemujaan arwah, serta berbagai kepercayaan lain.
Keragaman Budaya
Keragaman budaya juga mewarnai kawasan Asia Tenggara. Ada sebagian budaya yang merupakan warisan leluhur. Ada pula budaya modern yang berkembang karena pengaruh globalisasi. Akan tetapi, budaya tradisional masih ada yang dilestarikan. Budaya tersebut antara lain seni wayang di Indonesia dan pwe di Myanmar. Kedua budaya tersebut mulai terkikis akibat perubahan zaman yang serba modern.
Dalam hal pakaian pun penduduk di Asia Tenggara juga memiliki selera berbeda. Di Vietnam terdapat pakaian tradisional yang terkenal, yaitu Ao Dai. Pakaian tersebut dipakai dalam peristiwa tertentu, seperti perkawinan atau pesta. Penduduk Indonesia juga memiliki pakaian tradisional di tiap-tiap daerah. Misalnya, baju kurung dengan songket dari Minangkabau, Sumatra Barat. Kebaya dan kain batik dari Jawa.
Dampak Perubahan Sosial dari Negara Tetangga Indonesia
Dalam menjalani hidup, kita tentu membutuhkan orang lain. Dengan begitu, kita bisa saling berbagi dan memberi. Pada sisi lain, kehidupan kita tidak bisa lepas dari nilai sosial. Nilai ini menjadi pijakan masyarakat dalam kehidupan. Akibat perubahan zaman, nilai-nilai sosial di masyarakat mulai luntur. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memengaruhi pola hidup masyarakat.
Saat ini kehidupan masyarakat telah berada pada era global. Pengaruh budaya luar mewarnai kehidupan masyarakat seharihari. Globalisasi yang meluas membuat dunia seakan menjadi sempit. Peristiwa di penjuru dunia dapat dengan mudah diketahui. Misalnya, bencana alam, pemberontakan, peperangan, maupun demonstrasi di negara-negara tetangga. Luasnya samudra tidak menghalangi masyarakat untuk menjelajah dunia memanfaatkan kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi juga membawa pengaruh positif dan negatif. Kita harus mewaspadai pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh keadaan sosial di negara tetangga. Berbagai peristiwa yang terjadi bisa memengaruhi perilaku masyarakat Indonesia. Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sering kita dengar. Keadaan ini harus dicermati masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan. Pengaruh negatif ini jangan sampai merusak keragaman budaya Indonesia. Dengan begitu, keragaman budaya yang merupakan khazanah bangsa bisa hidup berdampingan secara damai dan rukun.
Sumber : https://ruber.id